Thursday, October 18, 2012

perkembangan dan devinisi ilmu politik


BAYU SAPUTRA
FISIKOM
Resume Ilmu Politik
Perkembangan Dan Definisi Ilmu Politik
Apabila ilmu politik dipandang semata -  mata sebagai salah satu dari ilmu - ilmu sosial yang memiliki dasar, rangka, focus, dan ruang lingkup yang jelas, maka dapat dikatakan bahwa ilmu politik masih muda usia nya karna baru lahir pada abad ke - 19.
Akan tetapi bila ilmu politik di tinjau dalam rangka yang lebih luas, yaitu sebagai pembahasan secara rasional dari berbagai aspek Negara dan kehidupan politik, maka ilmu politik dapat di katakana jauh lebih tua uurnya.
Sesudah perang dunia ke II perkembangan ilmu politik semakin pesat lagi. Di negri belanda, dimana sampai saat itu pengertian mengenai Negara dimonopoli oleh fakultas hokum, faculteit der sociale en politieke wetenschappen ( fakultas ilmu social dan politik )di Amsterdam.
Pesat nya perkembangan ilmu politik sesudah perang dunia ke II tersebut juga di sebab kan karna mendapat dorongan kuat dari badan internasional, terutama UNESCO. Terdorong oleh tidak adanya keseragaman dalam Terminology dan Metodologi dalam ilmu politik. UNESCO pada tahun 1948 mengadakan suatu survei mengenai kedudukan ilmu politikdi kira - kira 30 Negara. Proyek ini, yang dipimpin oleh W. Ebenstein dari Princeton University Amerika Serikat. Kemudian di bahas oleh beberapa ahli di sebuah pertemuan di paris dan menghasilkan buku Contemporary Political Science Association ( 1948 ).
Devinisi Ilmu Politik
Ilmu politk adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan. Politik adalah usaha menggapai kehidupan lebih baik. Di Indonesia kita teringat pepatah gemah ripah loh jinawi. Orang yunani kuno terutama plato dan aristoteles menamakan nya sebagai en dam onia atau the good live. Sejak dulu kala masyarakat mengatur kehidupan kolektiv dengan baik mengingat masyarakat nya terbatas sumber alam, atau perlu di carisuatu cara distribusi daya agar semua warga merasa bahagia dan puas. Ini adalah politik. Dengan demikian politik dalam suatu Negara berkaitan dengan masalah kekuasaan pengambilan keputusan, kebijakan public, dan alokasi atau distribusi.Jika dianggap bahwa ilmu politik mempelajari ilmu politik, maka perlu kiranya di bahas dulu istilah “ politik “ itu. Filusuf seperti aristoteles dan plato menganggap politics debagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat politik yang baik.



Konsep Pokok Politik
Negara
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memimiliki kekuasaaan tertinggi yang sah dan di taati oleh rakyat nya.
Roger F.Soltau dalam bukunya introduction to politics mengatakan : “ ilmu politik mempelajari Negara, Tujuan - tujuan Negara dan lembaga - lembaga yang akan melaksanakan tujuan - tujuan itu, hubungan antar Negara dengan warganya serta hubungan antar Negara “.
Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseoran atau suatu kelompok untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain, sesuai dengan keinginan para pelaku.
Harold D. Laswell dan A.Kaplan dalam power and society : “ ilmu politik mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan “.
Deliar noer dalam pengantar ke pemikiran politik menyebut kan : “ ilmu politik memusat kan perhatian kepada masalah kekuasaan dalam kehidupan bersama atau masyarakat “.
Penambilan Keputusan
 Keputusan adalah hasil dari membuat pilihan di antara beberapa alternative, sedangkan istilah pengambilan keputusan menunjuk pada proses yang terjadi sampai keputusan itu tercapai.
Karl W. Deutsch berpendapat : “ politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum “.
Kebijakan Umum
Kebijakan adalah suatu kumpulan keputusan yang di ambil oleh seorang pelaku atau kelompok politik, dalam usaha memilih tujuan dan cara utuk mencapai tujuan itu. Pada prinsip nya, pihak yang membuat kebijakan - kebijakan itu mempunyai kekuasaan untuk melaksanakan nya.
Pembagian Atau Alokasi
Pembagian dan alokasi ialah pembagian dan penjatahan nilai - nilai dalam masyarakat. Sarjana yang menekan kan pembagian dan alokasi beranggapan bahwa politik tidak lain dan tidak bukan adalah membagikan dan mengalokasikan nilai - nilai secara mengikat. Dalam ilmu social, suatu nilai adalah sesuatu yang si anggap baik dan benar, sesuatu yang di ingin kan, sesuatu yang mempunyai harga dan oleh karenanya di anggap baik dan benar, sesuatu yang ingin di miliki oleh manusia.
Bidang - bidang ilmu politik
Dalam contemporary political science, terbitan UNESCO 1950, ilmu politik di bagi menjadi empat bidang.
I.                   Teori Politik :
1.      Teori politik.
2.      Sejarah perkembangan ide - ide.
II.                Lembaga - Lembaga Politik.
1.      Undang - undang dasar.
2.      Pemerintah nasional.
3.      Pemerintah daerah dan local.
4.      Fungsi ekonomi dan social dari pemerintah.
5.      Perbandingan lembaga - lembaga politik.
III.             Partai - partai, golongan - golongan, dan pendapat umum.
1.      Partai - partai politik.
2.      Golongan - golongan dan Asosiasi - asosiasi.
3.      Partisipasi warga negara dalam pemerintah dan administrasi.
4.      Pendapat umum.
IV.             Hubunan internasional.
1.      Politik internasional.
2.      Organisasi – organisasi dan Administrasi internasional.
3.      Hokum international.
Teori politik yang merupakan bidang pertama dari ilmu politik adalah bahasan sistematis dan generalisasi - generalisasi dari fenomena politik. Teori politik bersifat spekulatif sejauh menyangkut norma - norma untuk kegiatan politik, tetapi juga dapat bersifat menggambarkan atau membandingkan atau juga berdasarkan logika.
Bidang kedua dari ilmu politik, yaitu lembaga - lembaga politik, hubungan lapangan pertama dan lapangan kedua sangat erat, sebab tujuan social dan politik biasanya di tentukan dalam filsafat dan dokrin politik.
Hubungan Ilmu Politik Dengan Ilmu Pengetahuan Lain
Sejarah
Sejak dulu kala ilmu politik erat hubungannya dengan sejarah dan ilmu filsafat. Sejarah merupakan alat yang paling penting bagi ilmu politik, oleh karena nya menyumbang bahan, yaitu data dan fakta dari masa lampau, untuk di olah lebih lanjut.



Filsafat
Filsafat ialah untuk secara rasional dan sistematis mencari pemecahan atau jawaban atas persoalan - persoalan yang menyangkut alam semesta dan kehidupan manusia, filsafat menjawab pertanyaan seperti : apakah asas – asas yang mendasari fakta? Apakah yang apat saya ketahui? Apakah asas – asas dari kehidupan?. Filsafat sering merupakan pedoman bagi manusia dalam menetapkan sikap hidup dan tingkah lakunya.
Hubungan ilmu politik dengan ilmu social lain
Hubungan ilmu politik tidak hanya terbatas pada sejarah dan filsafat, tetapi juga meliputi       ilmu - ilmu social lainnya. Ilmu - ilmu social lain yaitu di antaranya adalah :
Sosiologi
Di antara ilmu - ilmu social, sosiologi-lah yang paling pokok dan umum filsafat nya. Sosiologigi membantu untuk memahami latar belakang, susunan dan pola kehidupan social dari berbgai golongan dan kelompok dalam masyarakat.
Mengenai maslh dan pembaharuan, sosiologi menyumbangkan pengertian akan adanya perubahan dan pembaharuan dalam masyrakat.
Jasa sosiologi dalam ilmu politik adalah terutama dalam memberikan anlisis terhadap kehidupan social secara umum dan menyeluruh.
Antropologi
Jasa antropologi yaitu menyumbang pengertian dan teori tentang kedudukan serta peran berbagai social-budaya yang lebih kecil dan sederhana.
Ilmu ekonomi
Ilmu ekonomi modern dewasa ini sudah menjadi salah satu cabang ilmu social yang memiliki teori, ruang lingkup serta metodologi yang relative ketat dan terperinci. Oleh Karen sifat nya yang ketat ini, ilmu ekonomi termasuk ilmu social yng sering di gunakan untuk menyusun perhitungan - perhitungan ke depan.
Tujuan ilmu ekonomi, yaitu usaha manusia untuk mengembangkan serta membagi              sumber - sumber yang langka untuk kelangsungan hidup nya.
Psikologi social
Psikologi social adalah pengkhususan psikologi yang mempelajari hubungan timbale balik antara manusia dan masyarakat, khusus nya factor yang mendorong manusia untuk berperan dalam ikatan kelompok atau golongan. Psikologi social mengamati kegiatan manusia dari segi ekstern mupun dari segi intern.

Geografi
Factor - factor yang berdasarkan geografi, seperti perbatasan strategis, desakan penduduk,  daerah pengaruh memengaruhi politik. Montesque, seorang sarjana perancis, untuk pertama kali membahas bagaimana factor - factor geografi memengaruhi konstelasi politik suatu Negara.
Ilmu hukum
Terutama di Negara - Negara benua eropa, ilmu hokum sejak dulu kala erat hubungan nya dengan ilmu politik, karena mengatur dan melaksanakan undang - undang merupakan salah satu kewajiban negara yang penting cabang - cabang hukum yang khususnya meneropong negar ialah hukum tata Negara dan ilmu Negara, Mengenai ilmu politik dan ilmu tata Negara, ada bermacam - macam pendapat. Hermann heller telah menyimpul kan beberapa pendapat dalam encyclopedia of the social sciences :

1.      Ada sarjana yang menganggap ilmu politik sebagai ilmu pengetahuan yang praktis yang ingin membahas keadaan sesui kenyataan, sedang kan ilmu Negara dinamkan sebagai ilmu pengetahuan yang teoristisyang sangat mementingkan segi normative. Menurut heller, perbedan ini hanya perbedan tekanan saja, sebab ilmu politik tidak dapat menjauhkan diri dari teori, tapi juga memerhatikan segi normative, sekalipun tidak sedalam ilmu Negara.
2.      Ada golongan sarjana yang menganggap ilmu politik mementingkan sifat - sifat dinamis dari Negara, yaitu proses kegiatan dari aktifitas Negara. Subyek ilmu politik ialah gerakan dan kekuatan di belakn evolusi yang terus menerus itu.
3.      Di anggap ilmu Negara lebih tajam konsep nya dan lebih terang metodologi nya, tetapi ilmu politik lebih konkret dan mendekati realitas.
4.      Perbedaan yang praktis ialah bahwa ilmu Negara lebih mendapat perhatian dari ilmu hukum, sedangkan ahli sejarah dan ahli sosiologi lebih tertarik kepada ilmu politik.

No comments:

Post a Comment