Thursday, October 18, 2012

model komunikasi


Model Komunikasi menurut para ahli 

Menurut Sereno dan Mortensen, suatu model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Suatu model merepresentasikan secara abstrak cirri - ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam   “dunia nyata”.

B. Aubrey Fisher mengatakan, model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari fenomena yang dijadikan model.

Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr. mengatakan bahwa model membantu merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara model dengan teori begitu erat, model sering dicampuradukkan dengan teori

FUNGSI DAN MANFAAT MODEL

Gordon Wiseman dan Larry Barker, mengemukakan bahwa model kamunikasi mempunyai tiga fungsi :

1. Melukiskan proses komunikasi,

2. Menunjukkan hubungan visual,

3. Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.

Deutsch menyebutkan bahwa model itu mempunyai empat fungsi :

1. Mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati,

2. Heuristik (menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui),

3. Prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan seberapa banyak,

4. Pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi,

MODEL-MODEL KOMUNIKASI

Model stimulus – respons (S-R)
 adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi behavioristik.

Model ini menunjukkan bahwa komunikasi itu sebagai suatu proses “aksi-reaksi” yang sangat sederhana. Jadi model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat nonverbal, gambar dan tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Pertukaran informasi ini bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek dan setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi.

Model Aristoteles

Model ini adalah model komunikasi yang paling klasik, yang sering juga disebut model retoris. Model ini sering disebut sebagai seni berpidato.

Menurut Aristoteles, persuasi dapat dicapai oleh siapa anda (etos-kererpercayaan anda), argumen anda (logos-logika dalam emosi khalayak). Dengan kata lain, faktor-faktor yang memainkan peran dalam menentukan efek persuatif suatu pidato meliputi isi pidato, susunannya, dan cara penyampainnya.

Salah satu kelemahan model ini adalah bahwa komunikasi dianggap sebagai fenomena yang statis.
Model Lasswell

Model ini berupa ungkapan verbal, yaitu :

Who

Says What

In Which Channel

To Whom

With What Effect

Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi yaitu :

1. Pengawasan Lingkungan – yang mengingatkan anggota-anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan.

2. Korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan,

3. Transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.

Akan tetapi model ini dikritik karena model ini mengisyaratkan kehadiran komunikator dan pesan yang bertujuan. Model ini juga terlalu menyederhanakan masalah.

Model Shannon dan Weaver

Model yang sering disebut model matematis atau model teori informasi. Model itu melukiskan suatu sumber yang menyandi atau menyiptakan pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran kepada seorang penerima.
Konsep penting Shannon dan Weaver adalah :

Gangguan (noise), Setiap rangsangan tambahan dan tidak dikendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan.

Konsep lain yang ikut andil adalah entropi dan redundasi serta keseimbangan yang diperlukan diantara keduanya untuk menghasilkan komunikasi yang efisien dan dapat mengatasi gangguan dalam saluran.

Sayangnya, model ini juga memberikan gambaran yang parsial, komunikasi dipandang sebagai fenomena satu arah.

Model Newcomb

Komunikasi adalah suatu cara yang lazim dan efektif yang memungkinkan orang orang mengorientasikan diri terhadap lingkungan mereka. Ini adalah model tindakan komunikatif dua orang yang disengaja.

Model ini mengisyaratkan bahwa setiap sistem ditandai oleh suatu keseimbangan atau simetri,karena ketidakkeseimbangan atau kekurangan simetri secara psikologis tidak menyenangkan dan menimbulkan tekanan internal untuk memulihkan keseimbangan.

 Model Westley dan Maclean

Menurut pakar ini, perbedaan dalam umpan balik inilah yang membedakan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa. Umpan balik dari penerima bersifat segera dalam komunikasi antarpribadi, dalam komunikasi massa bersifat minimal atau tertunda. Sumber dalam komunikasi antar pribadi dapat langsung memanfaatkan umpan balik dari penerima sedangkan dalam komunikasi massa sumber misalnya penceramah agama, calon presiden yang berdebat dalam rangka kampanye politik.

Konsep pentingnya adalah Umpan balik, Perbedaan dan kemiripan komunikasi antarpribadidengan komunikasi massa. Pesan ini juga membedakan pesan yang bertujuan dan pesan yang tidak bertujuan.

Model Gerbner

Model verbal Gerbner adalah :

1. Seseorang ( sumber, komunikator )

2. Mempersepsi suatu kejadian

3. Dan bereaksi

4. Dalam suatu situasi

5. Melalui suatu alat

6. Untuk menyediakan materi

7. Dalam suatu bentuk

8. Dan konteks

9. Yang mengandung isi

10. Yang mempunyai suatu konsekuensi


Model Berlo


Menurut model Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh faktor :

1.       Keterampilan komunikasi

2.       Sikap

3.      Pengetahuan

4.      Sistem sosial

5.      Budaya
Salah satu kelebihan model ini adalah model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antarpribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis. Model ini bersifat heuristik (merangsang penelitian). 

Model DeFleur

Source dan Transmitter adalah dua fase yang berbeda yang dilakukan seseorang, fungsi receiver dalam model ini adalah menerima informasi dan menyandi baliknya mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan.

Menurut DeFleur komunikasi adalah terjadi lewat suatu operasi perangkat komponen dalam suatu sistem teoretis, yang konsekuensinya adalah isomorfisme diantara respons internal terhadap seperangkat simbol tertentu pada pihak pengirim dan penerima.

Model Tubbs

Pesan dalam model ini dapat berupa pesan verbal, juga non verbal, bisa disengaja ataupun tidak disengaja. Salurannya adalah alat indera, terutama pendengaran, penglihatan dan perabaan.

Gangguan dalam model ini ada 2, gangguan teknis dan gangguan semantik. Gangguan teknis adalah faktor yang menyebabkan si penerima merasakan suatu perubahan dalam informasi atau rangsangan yang tiba, misalnya kegaduhan. Ganguan semiatik adalah pemberian makna yang berbeda atas lambang yang disampaikan pengirim.

Model Gudykunst dan Kim

Merupakan model antar budaya, yakni komunikasi antara budaya yang berlainan, atau komunikasi dengan orang asing.

Menurut Gudykunst dan Kim, penyandian pesan dan penyandian balik pesan merupakan suatu proses interaktif yang dipengaruhi oleh filter-filter konseptual yang dikategprikan menjadi faktor-faktor budaya, sosial budaya, psikobudaya, dan faktor lingkungan.

Model Interaksional

Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui apa yang disebut pengambilan peran orang lain. Diri berkembang lewat interaksi dengan orang lain, dimulai dengan orang terdekatnya seperti keluarga dalam suatu tahap yang disebut tahap permainan dan terus berlanjut hingga kelingkungan luas dalam suatu tahap yang disebut tahap pertandingan.

teori - teori komunikasi pada tahap awal


TEORI – TEORI KOMUNIKASI PADA TAHAP AWAL

Menurut Effendy (2003) teori dan model komunikasi yang tampil pada tahun awal sekitar dekade 1940-an dan 1950-an adalah sebagi berikut :

1.      Lasswell’s Model (Model Lasswell)
Teori komunikasi yang dianggap paling awal (1948). Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan : Who says in which channel to whom with what effect (Siapa mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa). Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik :
Lasswell itu merupakan unsur-unsur proses komunikasi yaitu Communicator (komunikator), Message (pesan), Media (media), Receiver (komunikan/penerima), dan Effeck (efek).
Adapun fungsi komunikasi menurut Lasswell adalah sebagai berikut :
The surveillance of the environment (pengamatan lingkungan)
The correlation of the parts of society in responding to the environment (korelasi kelompok-kelompok dalam masyarakat ketika menanggapi lingkungan).
The transmission of the social heritage from one generation to the next (transmisi warisan sosial dari generasi yang satu ke generasi yang lain).

2.      S-O-R Theory (Teori S-O-R)
Teori S-O-R singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini semua berasal dari psikologi. Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi.
Menurut stimulus response ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah ;
Pesan (stimulus, S)
Komunikan (organism, O)
Efek (Response, R)
Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting yaitu : (a) perhatian, (b) pengertian, dan (c) penerimaan.
Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya.
Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.

3.      S-M-C-R model (Model S-M-C-R)
Rumus S-M-C-R adalah singkatan dari istilah-istilah : S singkatan dari Source yang berarti sumber atau komunikator ; M singkatan dari Message yang berarti pesan ; C singkatan dari Channel yang berarti saluran atau media, sedangkan R singkatan dari Receiver yang berarti penerima atau komunikan.
Khusus mengenai istilah Channel yang disingkat C pada rumus S-M-C-R itu yang berarti saluran atau media, komponen tersebut menurut Edward Sappir mengandung dua pengertian, yakni primer dan sekunder. Media sebagai saluran primer adalah lambang, misalnya bahasa, kial (gesture), gambar atau warna, yaitu lambang-lambang yang dieprgunakan khusus dalam komunikasi tatap muka face-to-face communication), sedangkan media sekunder adalah media yang berwujud, baik media massa, misalnya surat kabar, televisi atau radio, maupun media nir-massa, misalnya, surat, telepon atau poster. Jadi, komunikator pada komunikasi tatap muka hanya menggunakan satu media saja, misalnya bahasa, sedangkan pada komunikasi bemedia seorang komunikator, misalnya wartawan, penyiar atau reporter menggunakan dua media, yakni media primer dan media sekunder, jelasnya bahasa dan sarana yang ia operasikan.

4.      The Mathematical Theory of Communication (Teori Matematika Komuikasi)
Teori matematikal ini acapkali disebut model Shannon dan Weaver, oleh karena teori komunikasi manusia yang muncul pada tahun 1949, merupakan perpaduan dari gagasan Claude E. Shannon dan Warren Eaver. Shannon pada tahun 1948 mengetengahkan teori matematik dalam komunikasi permesinan (engineering communication), yang kemudian bersama Warren pada tahun 1949 diterapkan pada proses komunikasi manusia (human communication).
Sumber informasi (information source) memproduksi sebuah (message) untuk dikomunikasikan. Pesan tersebut dapat terdiri dari kata-kata lisan atau tulisan, musik, gambar, dan lain-lain. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi isyarat (signal) yang sesuai bagi saluran yang akan dipergunakan. Saluran (channel) adalah media yang menyalurkan isyarat dari pemancara kepada penerima (receiver). Dalam percakapan sumber informasi adalah benak (brain) pemancar adalah mekanisme suara yang menghasilkan isyarat, saluran (channel) adalah udara.

5.      The Osgood and Schramm Circular Model (Model sirkular Osgood dan Schramm)
Jika model Shannon dan Weaver merupakan proses linier, model Osggod dan Schramm dinilai sebagai sirkular dalam derajat yang tinggi. Perbedaan lainnya adalah apabila Shannon dan Weaver menitikberatkan perhatiannya langsung kepada saluran yang menghubungkan pengirim (sender) dan penerima (receiver) atau dengan perkataan lain komunikator dan komunikan. Schramm dan Osgood menitikberatkan pembahasannya pad perilaku pelaku-pelaku utama dalam proses komunikasi.
Shannon dan Weaver membedakan source dengan transmitter dan antara receiver dengan distination. Dengan kata lain, dua fungsi dipenuhi pada sisi pengiriman (transmiting) dan pada sisi pemnerimaan (receiving ) dari proses.
Pada Schramm dan Osgood ditunjukkan fungsinya yang hampir sama. Digambarkannya dua pihak berperilaku sama, yaitu encoding atau menajdi, decoding atau menjadi balik, dan interpreting atau menafsirkan.

6.      Dance’Helical Model (Model Helical Dance)
Model komunkasi helical ini dapat dikaji sebagai pengembangan dari model sirkular dari Osggod dan Schramm. Ketika membandingkan model komunikasi linier dan sirkular, Dance mengatakan bahwa dewasa ini kebanyakan orang menganggap bahwa pendekatan sirkular adalah paling tepat dalam menjelaskan proses komunikasi.
Heliks (helix), yakni suatu bentuk melingkar yang semakin membesar menunjukkan perhatian kepada suatu fakta bahwa proses komunikasi bergerak maju dan apa yang dikomunikasikan kini akan mempengaruhi struktur dan isi komunikasi yang datang menyusul. Dance menggarisbawahi sifat dinamik dari komunikasi
Proses kounikasi, seperti halnya semua proses sosial, terdiri dari unsur-unsur, hubungan-hubungan dan lingkungan-lingkungan yang terus menerus berubah. Heliks menggambarkan bagaimana aspek-aspek dri proses berubah dari waktu ke waktu.
Dalam percakapan ,misalnya bidang kognitif secara tetap membesar pada mereka yang terlibat. Para aktor komunikasi secara sinambung memperoleh informasi mengenai topik termasa tentang pandangan orang lain, pengetahuan dan sebagainya.

7.      Newcomb’ABX Model (Model ABX Newcomb)
Pendekatan komunikasi yang berdasarkan pada pendekatan seorang pakar psikolog sosial berkaitan dengan interaksi manusia. Dalam bentuk yang paling sederhana dari kegiatan komunikasi seseorang A menyampaikan informasi kepada orang lain B mengenai sesuatu X. Model ini menyatakan bahwa orientasi A (sikap) terhadap B dan terhadap X adalah saling bergantung dan ketiganya membentuk sistem yang meliputi empat orientasi.
Seperti dikutip Effendy (2003) menurut Severin dan Tankard (1992) pada model newcomb ini komunikasi merupakan cara yang biasa dan efektif dimana orang-orang mengorientasikan dirinya terhadap lingkungannya.

8.      The Theory of Cognitive Dissonance (Teori Disonansi Kognitif)
Istilah disonansi kognitif dari teori yang ditampilkan Festinger ini berarti ketidaksesuain antara kognisi sebagai aspek sikap dengan perilaku yang terjadi pada diri seseorang. Orang yang mengalami disonansi akan beruapaya mencari dalih untuk mengurangi disonansinya. Pada umunya orang berperilaku ajeg atau konsisten dengan apa yang diketahuinya. Tetapi kenyataan menunjukkan bahwa sering pula seseorang berperilaku tidak konsisten seperti itu. Jika seseorang mempunyai informasi atau opini yang tidak menuju ke arah menjadi perilaku, maka informasi atau opini itu akan menimbulkan disonansi dengan perilaku.

9.      Innoculation Theory (Teori Inokulasi)
Teori inokulasi atau teori suntikan yang pada mulanya ditampilkan oleh Mcguire ini mengambil analogi dari peristiwa medis. Orang yang terserang penyakit cacar, polio disuntik. Diberi vaksin untuk merangsang mekanisme daya tahan tubuhnya. Demikian pula halnya dengan orang yang tidak memiliki informasi mengenai suatu hal atau tidak menyadari posisi mengenai hal tersebut, maka ia akan lebih mudah untuk dipersuasi atau dibujuk. Suatu cara untuk membuatnya agar tidak mudah kena pengaruh adalah ”menyuntiknya” dengan argumentasi balasan (counterarguments).
10.  The Bullet Theory of Communication (Teori Peluru)
Teori peluru ini merupakan konsep awal sebagai efek komunikasi massa yang oleh para teoritis komunikasi tahun 1970-an dinamakan pula hypodermic needle theory yang dapat diterjemahkan sebagai teori jarum suntik.

perkembangan dan devinisi ilmu politik


BAYU SAPUTRA
FISIKOM
Resume Ilmu Politik
Perkembangan Dan Definisi Ilmu Politik
Apabila ilmu politik dipandang semata -  mata sebagai salah satu dari ilmu - ilmu sosial yang memiliki dasar, rangka, focus, dan ruang lingkup yang jelas, maka dapat dikatakan bahwa ilmu politik masih muda usia nya karna baru lahir pada abad ke - 19.
Akan tetapi bila ilmu politik di tinjau dalam rangka yang lebih luas, yaitu sebagai pembahasan secara rasional dari berbagai aspek Negara dan kehidupan politik, maka ilmu politik dapat di katakana jauh lebih tua uurnya.
Sesudah perang dunia ke II perkembangan ilmu politik semakin pesat lagi. Di negri belanda, dimana sampai saat itu pengertian mengenai Negara dimonopoli oleh fakultas hokum, faculteit der sociale en politieke wetenschappen ( fakultas ilmu social dan politik )di Amsterdam.
Pesat nya perkembangan ilmu politik sesudah perang dunia ke II tersebut juga di sebab kan karna mendapat dorongan kuat dari badan internasional, terutama UNESCO. Terdorong oleh tidak adanya keseragaman dalam Terminology dan Metodologi dalam ilmu politik. UNESCO pada tahun 1948 mengadakan suatu survei mengenai kedudukan ilmu politikdi kira - kira 30 Negara. Proyek ini, yang dipimpin oleh W. Ebenstein dari Princeton University Amerika Serikat. Kemudian di bahas oleh beberapa ahli di sebuah pertemuan di paris dan menghasilkan buku Contemporary Political Science Association ( 1948 ).
Devinisi Ilmu Politik
Ilmu politk adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan. Politik adalah usaha menggapai kehidupan lebih baik. Di Indonesia kita teringat pepatah gemah ripah loh jinawi. Orang yunani kuno terutama plato dan aristoteles menamakan nya sebagai en dam onia atau the good live. Sejak dulu kala masyarakat mengatur kehidupan kolektiv dengan baik mengingat masyarakat nya terbatas sumber alam, atau perlu di carisuatu cara distribusi daya agar semua warga merasa bahagia dan puas. Ini adalah politik. Dengan demikian politik dalam suatu Negara berkaitan dengan masalah kekuasaan pengambilan keputusan, kebijakan public, dan alokasi atau distribusi.Jika dianggap bahwa ilmu politik mempelajari ilmu politik, maka perlu kiranya di bahas dulu istilah “ politik “ itu. Filusuf seperti aristoteles dan plato menganggap politics debagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat politik yang baik.



Konsep Pokok Politik
Negara
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memimiliki kekuasaaan tertinggi yang sah dan di taati oleh rakyat nya.
Roger F.Soltau dalam bukunya introduction to politics mengatakan : “ ilmu politik mempelajari Negara, Tujuan - tujuan Negara dan lembaga - lembaga yang akan melaksanakan tujuan - tujuan itu, hubungan antar Negara dengan warganya serta hubungan antar Negara “.
Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseoran atau suatu kelompok untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain, sesuai dengan keinginan para pelaku.
Harold D. Laswell dan A.Kaplan dalam power and society : “ ilmu politik mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan “.
Deliar noer dalam pengantar ke pemikiran politik menyebut kan : “ ilmu politik memusat kan perhatian kepada masalah kekuasaan dalam kehidupan bersama atau masyarakat “.
Penambilan Keputusan
 Keputusan adalah hasil dari membuat pilihan di antara beberapa alternative, sedangkan istilah pengambilan keputusan menunjuk pada proses yang terjadi sampai keputusan itu tercapai.
Karl W. Deutsch berpendapat : “ politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum “.
Kebijakan Umum
Kebijakan adalah suatu kumpulan keputusan yang di ambil oleh seorang pelaku atau kelompok politik, dalam usaha memilih tujuan dan cara utuk mencapai tujuan itu. Pada prinsip nya, pihak yang membuat kebijakan - kebijakan itu mempunyai kekuasaan untuk melaksanakan nya.
Pembagian Atau Alokasi
Pembagian dan alokasi ialah pembagian dan penjatahan nilai - nilai dalam masyarakat. Sarjana yang menekan kan pembagian dan alokasi beranggapan bahwa politik tidak lain dan tidak bukan adalah membagikan dan mengalokasikan nilai - nilai secara mengikat. Dalam ilmu social, suatu nilai adalah sesuatu yang si anggap baik dan benar, sesuatu yang di ingin kan, sesuatu yang mempunyai harga dan oleh karenanya di anggap baik dan benar, sesuatu yang ingin di miliki oleh manusia.
Bidang - bidang ilmu politik
Dalam contemporary political science, terbitan UNESCO 1950, ilmu politik di bagi menjadi empat bidang.
I.                   Teori Politik :
1.      Teori politik.
2.      Sejarah perkembangan ide - ide.
II.                Lembaga - Lembaga Politik.
1.      Undang - undang dasar.
2.      Pemerintah nasional.
3.      Pemerintah daerah dan local.
4.      Fungsi ekonomi dan social dari pemerintah.
5.      Perbandingan lembaga - lembaga politik.
III.             Partai - partai, golongan - golongan, dan pendapat umum.
1.      Partai - partai politik.
2.      Golongan - golongan dan Asosiasi - asosiasi.
3.      Partisipasi warga negara dalam pemerintah dan administrasi.
4.      Pendapat umum.
IV.             Hubunan internasional.
1.      Politik internasional.
2.      Organisasi – organisasi dan Administrasi internasional.
3.      Hokum international.
Teori politik yang merupakan bidang pertama dari ilmu politik adalah bahasan sistematis dan generalisasi - generalisasi dari fenomena politik. Teori politik bersifat spekulatif sejauh menyangkut norma - norma untuk kegiatan politik, tetapi juga dapat bersifat menggambarkan atau membandingkan atau juga berdasarkan logika.
Bidang kedua dari ilmu politik, yaitu lembaga - lembaga politik, hubungan lapangan pertama dan lapangan kedua sangat erat, sebab tujuan social dan politik biasanya di tentukan dalam filsafat dan dokrin politik.
Hubungan Ilmu Politik Dengan Ilmu Pengetahuan Lain
Sejarah
Sejak dulu kala ilmu politik erat hubungannya dengan sejarah dan ilmu filsafat. Sejarah merupakan alat yang paling penting bagi ilmu politik, oleh karena nya menyumbang bahan, yaitu data dan fakta dari masa lampau, untuk di olah lebih lanjut.



Filsafat
Filsafat ialah untuk secara rasional dan sistematis mencari pemecahan atau jawaban atas persoalan - persoalan yang menyangkut alam semesta dan kehidupan manusia, filsafat menjawab pertanyaan seperti : apakah asas – asas yang mendasari fakta? Apakah yang apat saya ketahui? Apakah asas – asas dari kehidupan?. Filsafat sering merupakan pedoman bagi manusia dalam menetapkan sikap hidup dan tingkah lakunya.
Hubungan ilmu politik dengan ilmu social lain
Hubungan ilmu politik tidak hanya terbatas pada sejarah dan filsafat, tetapi juga meliputi       ilmu - ilmu social lainnya. Ilmu - ilmu social lain yaitu di antaranya adalah :
Sosiologi
Di antara ilmu - ilmu social, sosiologi-lah yang paling pokok dan umum filsafat nya. Sosiologigi membantu untuk memahami latar belakang, susunan dan pola kehidupan social dari berbgai golongan dan kelompok dalam masyarakat.
Mengenai maslh dan pembaharuan, sosiologi menyumbangkan pengertian akan adanya perubahan dan pembaharuan dalam masyrakat.
Jasa sosiologi dalam ilmu politik adalah terutama dalam memberikan anlisis terhadap kehidupan social secara umum dan menyeluruh.
Antropologi
Jasa antropologi yaitu menyumbang pengertian dan teori tentang kedudukan serta peran berbagai social-budaya yang lebih kecil dan sederhana.
Ilmu ekonomi
Ilmu ekonomi modern dewasa ini sudah menjadi salah satu cabang ilmu social yang memiliki teori, ruang lingkup serta metodologi yang relative ketat dan terperinci. Oleh Karen sifat nya yang ketat ini, ilmu ekonomi termasuk ilmu social yng sering di gunakan untuk menyusun perhitungan - perhitungan ke depan.
Tujuan ilmu ekonomi, yaitu usaha manusia untuk mengembangkan serta membagi              sumber - sumber yang langka untuk kelangsungan hidup nya.
Psikologi social
Psikologi social adalah pengkhususan psikologi yang mempelajari hubungan timbale balik antara manusia dan masyarakat, khusus nya factor yang mendorong manusia untuk berperan dalam ikatan kelompok atau golongan. Psikologi social mengamati kegiatan manusia dari segi ekstern mupun dari segi intern.

Geografi
Factor - factor yang berdasarkan geografi, seperti perbatasan strategis, desakan penduduk,  daerah pengaruh memengaruhi politik. Montesque, seorang sarjana perancis, untuk pertama kali membahas bagaimana factor - factor geografi memengaruhi konstelasi politik suatu Negara.
Ilmu hukum
Terutama di Negara - Negara benua eropa, ilmu hokum sejak dulu kala erat hubungan nya dengan ilmu politik, karena mengatur dan melaksanakan undang - undang merupakan salah satu kewajiban negara yang penting cabang - cabang hukum yang khususnya meneropong negar ialah hukum tata Negara dan ilmu Negara, Mengenai ilmu politik dan ilmu tata Negara, ada bermacam - macam pendapat. Hermann heller telah menyimpul kan beberapa pendapat dalam encyclopedia of the social sciences :

1.      Ada sarjana yang menganggap ilmu politik sebagai ilmu pengetahuan yang praktis yang ingin membahas keadaan sesui kenyataan, sedang kan ilmu Negara dinamkan sebagai ilmu pengetahuan yang teoristisyang sangat mementingkan segi normative. Menurut heller, perbedan ini hanya perbedan tekanan saja, sebab ilmu politik tidak dapat menjauhkan diri dari teori, tapi juga memerhatikan segi normative, sekalipun tidak sedalam ilmu Negara.
2.      Ada golongan sarjana yang menganggap ilmu politik mementingkan sifat - sifat dinamis dari Negara, yaitu proses kegiatan dari aktifitas Negara. Subyek ilmu politik ialah gerakan dan kekuatan di belakn evolusi yang terus menerus itu.
3.      Di anggap ilmu Negara lebih tajam konsep nya dan lebih terang metodologi nya, tetapi ilmu politik lebih konkret dan mendekati realitas.
4.      Perbedaan yang praktis ialah bahwa ilmu Negara lebih mendapat perhatian dari ilmu hukum, sedangkan ahli sejarah dan ahli sosiologi lebih tertarik kepada ilmu politik.